Penyakit Mata Kering pada Anak: Tanda, Gejala, dan Pengobatan yang Perlu Diketahui

‘Dokter, anak saya terlalu sering berkedip, dan matanya sakit’. Ini adalah salah satu keluhan paling umum yang saya jumpai dalam konsultasi saya. Kapan sebaiknya orang tua mulai khawatir? 

Penyakit mata kering sering diabaikan pada anak-anak. Ini karena anak-anak, terutama yang masih kecil, masih belum dapat berkomunikasi dengan lancar. Penyakit mata kering dapat menyebabkan anak-anak ini merasakan mata yang tidak nyaman dan kadang-kadang penglihatan kabur.  

Jika tidak diobati, penyakit mata kering dapat menyebabkan permukaan kornea tidak teratur, dan berpotensi menyebabkan astigmatisme. Astigmatisme umumnya disebabkan oleh bentuk tidak normal pada kornea yang dapat mempengaruhi penglihatan. Pada anak berusia kurang dari 7 tahun, astigmatisme dapat dipersulit dengan terjadinya mata malas (amblyopia). Karena itu, anak dengan penyakit mata kering kronis perlu diperiksa secara menyeluruh untuk meniadakan kemungkinan komplikasi lain. 

Berikut adalah beberapa tanda peringatan dan gejala umum penyakit mata kering pada anak-anak untuk membantu orang tua dalam mendeteksi masalah ini. 

Tanda dan gejala mata kering pada anak

1.    Sering berkedip 
2.    ‘Rasa sakit’ di mata – Anak-anak sering mengeluh ‘sakit’ di mata yang sebenarnya berarti rasa tidak nyaman, rasa berpasir, sensasi ada benda asing
3.    ‘Sakit kepala’ – perasaan berat atau tekanan di sekitar mata
4.    Sensitivitas cahaya – tidak menyukai sinar matahari atau ruangan yang pencahayaan terang
5.    Mengucek mata 
6.    Mata merah dan mata berair

Penyebab umum Mata kering Pada Anak

1.    Perangkat elektronik - Waktu di depan layar menjadi faktor risiko yang signifikan untuk penyakit mata kering pada anak-anak
2.    Alergi – semakin lama menjadi semakin umum pada anak-anak. Sering kali anak-anak juga mengalami hidung gatal berair dan (rhinitis alergi) dan kulit ruam gatal (eksim). 
3.    Penyakit kelenjar meibom / blefaritis – sering diabaikan atau diobati sebagai konjungtivitis alergi. Anak-anak ini juga memiliki bintilan dan benjolan berulang pada kelopak mata mereka (seperti bintil dan kalazion)
4.    Epiblefaron atau bulu mata melipat ke dalam – kondisi kelopak mata umum yang mempengaruhi anak-anak Asia. Hal ini akibat terus-menerus menggosok mata mereka karena bulu mata melipat ke dalam
5.    Penggunaan lensa kontak dan tetes mata dengan bahan pengawet yang dijual bebas
6.    Kondisi lebih langka – kondisi autoimun, malnutrisi parah

Metode pencegahan dan perawatan

1.    Kurangi waktu di depan layar
2.    Kenali alergi
3.    Pemeriksaan oleh spesialis mata untuk menyingkirkan kondisi mata sakit yang mendasari seperti alergi, blefaritis, epiblefaron, masalah terkait lensa kontak.